Senin, 08 Maret 2010

PENDIDIKAN DI INDONESIA JANGAN SAMPAI KEHILANGAN ARAH


Pendidikan di Indonesia jangan sampai kehilangan arah

Summary by:Mulas
PENDIDIKAN DI INDONESIA JANGAN

SAMPAI KEHILANGAN ARAH



Pendidikan merupakan sustu proses yang dilakukan dengan penuh kesadaran, disengaja, direncanakan oleh seluruh tenaga pendidikan guna membentuk generasi yang mempunyai keunggulan dalam semua bidang, mempunayi nilai – nilai, agama, budaya serta perubahan sesuai dengan tuntunan zaman.

Mencermati semakin carut marutnya pendidikan di Indonesia, maka semakin menyadarkan kita bahwa pendidikan sudah kehilangan arah. Pendidikan direduksi hanya sebatas pengajaran atau pelatihan. Hal ini dapat dirasakan menjelang akhir kegiatan kalende sekolah yang umum dilakukan oleh lembaga pendidikan, setiap menjelang kenaikan kelas dan menghadapi ujian selalu direpotkan dengan pengayaan melalui pemberian materi tambahan berupa latihan pengerjaan soal seperti bimbingan belajar atau try out. Kondisi serupa ini menyiratkan kepada kita bahwa pendidikan tidak memiliki arti. Maka dengan demikian pendidikan telah berubah peran dalam arti sekolah hanya sebatas tempat pelatihan.

Kembali kepada pokok persoalan,mengapa dan untuk apa sekolah didirikan.

Jawabannya sangat sederhana, yaitu setiap individu perlu untuk belajar.

Dengan belajar bagaimana ia berbuat, bagaimana cara hidup berdampingan dengan bangsa lain.

Sekolah didirikan untuk menumbuhkan kesadaran, kepekaan, pemahaman dan sikap yang inovatif, sehingga setiap individu sebagai peserta didik memiliki pengetahuan know why, know how dan care why.

Tiga pengetahuan ini yang merupakan hakekat pendidikan, sekolah merupakan komunitas dimana peserta didik tumbuh dan dewasa dengan penuh kearifan (wisdom)

Akumulasi proses pendidikan pada dasarnya menciptakan individu yang memiliki kecakapan hidup (life skill) yang lebih luas dan bemakna.

1. Kecakapan memimpin dirinya sendiri.

2. Kecakapan mengantisipasi perubahan.

3. Kecakapan untuk tumbuh dan berkembang dalam kehidupan yang majemuk.

4. Kecakapan untuk menciptakan perubahan.

Timbul pertanyaan bagaimana dengan ujian nasional, dimana ujian nasional tidak memiliki arah dan filosofi yang jelas , yang dikejar hanya angka. Daud Yusuf mengemukakan bahwa ujian nasional seperti pintu dari bangunan yang besar dalam suatu sistem pendidikan. Mau ke mana dan apa yang dilakukan setelah melalui pintu tersebut, apakah perolehan angka mampu untuk menentukan sikap siswa didik.

Winarno Surachmad menyatakan bahwa belum ada bukti yang akurat yang menunjukkan bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika dapat memenuhi kecerdasan siswa didik seperti yang diamanatkan oleh konstitusi.

Dua pernyataan di atas semakin menunjukkan kebenarannya dengan munculnya komunitas air mata guru yang mengguncangkan dunia pendidikan kita

Dilapangan telah terjadi kecurangan terhadap penyimpangan nilai yang dilakukan oleh oknum guru sebagai pendidik.

Kondisi yang memprihatinkan ini, sebagaimana yang telah dijelaskan tidak alasan untuk tidak bangkit dari kebangkrutan moral, sosial dan intelektual.

Kebangkrutan menjadikan bangsa kita menjadi miskin, korup, serta kejujuran merupakan barang yang langka. Penulis khawatir, dimana seharusnya pendidikan membawa ke arah yang lebih baik, ternyata dengan pendidikan yang salah arah membawa bangsa ini ke dalam keterpurukan.

Sudah saatnya kita membangun suatu sistem pendidikan yang menjadikan manusia Indonesia menjadi cerdas, santun, tahu etika, jujur, sehingga melalui pendidikan bangsa kita menjadi bangsa yang terhormat dan disegani oleh bangsa lain.

Melalui pendidikan kita mempunyai generasi yang cerdas, santun, penuh dengan etika, jujur dan tidak korup, sehingga pendidikan dijadikan penyebab bukan sebaliknya pendidikan dijadikan akibat.

Pendidikan di Indonesia jangan sampai kehilangan arah Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/newspapers/1893617-pendidikan-di-indonesia-jangan-sampai/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar